AUTOEXPERTPRODUCTS — JAKARTA – Departemen Legal BYD merilis sebuah pernyataan pada akun WeChat resmi mereka. Disebutkan, produsen asal China itu menuntut 37 akun influencer dan 126 akun tambahan di bawah pengawasan internal atas dugaan disinformasi dan konten yang merugikan.
General Manager Departemen Branding dan Humas BYD, Li Yunfei menyuarakan pengumuman tersebut. Pihaknya menyatakan, semua unggahan dan rangkaian komentar yang relevan disimpan sebagai bukti hukum.
“Kami menyambut kritik media dan pengawasan publik, tetapi kami tidak akan menoleransi konten yang mencemarkan nama baik atau tuduhan palsu,” tulis Li, melansir Carnewschina, Jumat (6/6/2025).
“Tindakan hukum akan terus berlanjut,” katanya.
Di sisi lain, BYD menawarkan hadiah mulai dari 50.000 hingga 5 juta yuan (setara Rp115 juta hingga Rp11 miliar) bagi siapa saja yang memberikan informasi terkait konten fitnah hingga kabar palsu yang menyerang BYD.
Langkah ini diambil setelah BYD mendapatkan banyak serangan di media sosial (medsos) dalam beberapa tahun terakhir. Serangan di medsos itu melibatkan informasi palsu atau menyesatkan. Hal ini diklaim telah merusak citra mereknya, mengganggu tatanan pasar, dan berdampak negatif pada sektor otomotif yang lebih luas.
Meskipun menggambarkan insiden ini sebagai “terorganisasi” atau “terkoordinasi”, BYD belum memberikan bukti publik yang mendukung koordinasi upaya tersebut.
Berikut beberapa influencer yang dituntut oleh BYD berdasarkan putusan hukum:
- Seorang pengguna Weibo yang diidentifikasi sebagai “Zhou Haoran Sean” dinyatakan bersalah atas pencemaran nama baik setelah menuduh BYD memanipulasi influencer daring untuk menjelek-jelekkan pesaing. Pengadilan memerintahkan permintaan maaf publik dan membayar 100.000 yuan.
Sebuah akun Video WeChat, “AutoBiBiBi,” juga diperintahkan untuk meminta maaf dan membayar ganti rugi sebesar 100.000 yuan setelah mengunggah konten yang dianggap menghina BYD dan para eksekutifnya.
– Akun WeChat dan Douyin “Taodianchi” dan “Yin Ge Jiang Dianche” (sekarang berganti nama menjadi “Yin Ge Pujie Xinnengyuan”) ditemukan telah membuat klaim palsu tentang keamanan dan kualitas produk. Pengadilan memutuskan perilaku ini merupakan persaingan tidak sehat dan memerintahkan ganti rugi 60.000 yuan (sekitar 8.300 USD).
– Seorang pengguna yang memposting dengan nama samaran “Samo XXX” dihukum oleh polisi karena menyebarkan klaim yang tidak terverifikasi tentang ketidakstabilan keuangan dan potensi kebangkrutan BYD.
– Pengguna lain, “Grape碎XXX,” menerima penahanan administratif karena memposting klaim palsu mengenai ledakan kendaraan.
– Pengguna ketiga, “Hoax,” saat ini sedang dalam penyelidikan kriminal karena berulang kali menerbitkan konten yang menurut BYD bersifat memfitnah.
Hingga saat ini, belum ada satu pun influencer dalam pernyataan tersebut yang secara terbuka mengomentari tuduhan tersebut. Rincian tentang konten spesifik yang menyebabkan tindakan hukum masih terbatas.
BYD menekankan komitmennya yang berkelanjutan untuk menggunakan jalur hukum guna menanggapi konten yang mencemarkan nama baik dan informasi palsu. Mereka mendorong masyarakat untuk melaporkan petunjuk yang relevan ke Kantor Antipenipuan Berita.