Di tengah pesatnya perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI), Wakil Menteri (Wamen) Stella menyampaikan pesan penting bagi para sarjana Indonesia. Menurutnya, lulusan perguruan tinggi harus terus meningkatkan kompetensi agar tidak tersaingi oleh kecerdasan buatan.(25/6)
AI telah mengubah banyak sektor pekerjaan, menggantikan peran manusia dalam beberapa bidang. Namun, Wamen Stella meyakini bahwa dengan pengembangan skill unggul dan kreativitas, sarjana Indonesia bisa tetap relevan di dunia kerja.
Tantangan yang dihadapi para lulusan perguruan tinggi saat ini semakin kompleks. Mulai dari disrupsi teknologi, pesatnya perkembangan kecerdasan buatan (AI), hingga ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi dinamika nyata yang tidak bisa dihindari.
Menurut Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie, diperlukan perubahan fundamental dalam sistem pendidikan tinggi. Salah satunya harus mampu mencetak lulusan dengan kemampuan yang tidak hanya teknis, tetapi juga menyentuh aspek-aspek kognitif tingkat tinggi seperti berpikir sistematis, menyelesaikan masalah secara kreatif, dan kemampuan beradaptasi dalam situasi kompleks.
Wamen Stella mengingatkan bahwa AI adalah alat, bukan pengganti manusia. Dengan menguasai kompetensi unggul dan terus beradaptasi, sarjana Indonesia bisa tetap menjadi pemenang di era digital.
“Jadilah generasi yang tidak hanya pintar secara teknis, tetapi juga memiliki kreativitas dan jiwa kepemimpinan yang tidak bisa dikalahkan mesin,” pesannya. 2025 Rabu (25/06/2025).
Kementerian Pendidikan Tinggi mendorong model pembelajaran yang mengedepankan pemikiran kritis, pendekatan riset, dan kemampuan analisis yang mendalam.